A. Fisik
B. Emosi
C. Sosial
D. Kepribadian
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: D. Kepribadian.
Seorang guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat demokratis dengan menerapkan model bimbingan bagi siswa, baik secara individu maupun kelompok, salah satunya dengan metode dis kusi. Hal ini dilakukan untuk dapat membantu perkembangan sosial siswa secara maksimal
2. Menurut Piaget, ciri-ciri perkembangan intelektual siswa yang ditandai dengan kemampuan siswa dalam mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok adalah tahap ....
A. Sensori-motorik
B. Pra-operasional
C. Operasional konkrit
D. Operasional formal
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban:B. Pra-operasional.
Menurut Jean Piaget (1896-1980),tokoh psikologi kognitif, perkembangan intelektual (kognitif) anak dan remaja (siswa) dibagi menjadi empat tahap, yakni tahap sensori-motorik (usia 0-2 tahun), tahap pra-operasional(2-7 tahun), tahap operasional konkrit (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11-15 tahun). Ciri perkembangan intelektual siswa tahap pra-operasional meliputi 1) self-counter nya sangat menonjol, 2) dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggaldan mencolok,3)tidak mampu memusatkan perhatian pada objek-objek yang berbeda, 4) mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria,termasuk kriteria yang benar,dan 5) dapat menyusun benda-benda secara berderet,tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara deretan
3. Dalam proses pembelajaran di kelas, seorang guru mengidentifikasi kesiapan siswa, seperti tidak mengantuk saat di kelas, tidak mengalami gangguan panca indera, seperti mata dan telinga, tidak mudah lesu di kelas, dan siswa dalam kondisisehat. Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran yang dimaksud adalah ...
A. Kesiapan fisik
B. Kesiapan psikis
C. Kesiapan emosi
D. Kesiapan kognisi
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: A. Kesiapan fisik.
Bagi guru, mengetahui kesiapan siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dilakukan agar guru dapat memberikan tindak lanjut atau saran tertentu untuk mempersiapkan kondisi siswa dalam proses pembelajaran. Identifikasi kesiapan siswa yang ditandai dengan siswa tidak mengantuk saat di kelas,siswa tidak mengalami gangguan panca indera, seperti mata dan telinga, siswatidak mudah lesu di kelas,dan siswa dalam kondisi sehat merupakan bagian kesiapan fisik siswa dalarn proses pembelajaran.
4. Menurut konsep mastery learning, kesulitan belajar siswa ditandai dengan ....
A. Siswa mengabaikan dan lambat dalam melakukan aktivitas dan menyelesaikantugas belajar
B. Siswa menunjukkan sikap yang kurang produktif dan kurang pantas
C. Siswa menunjukkan tingkah laku yang tidak mendukung dan tidak wajar
D. Siswa tidak dapat mencapai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu, untuk periode pembelajaran tertentu
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: D. Siswa tidak dapat mencapai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu, untuk periode pembelajaran tertentu.
Menurut konsep mastery learning (belajar tuntas), kesulitan belajar siswa ditandai dengan: a) Siswa tidak dapat mencapai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu, untuk periode pembelajaran tertentu, b) Prestasi belajarnya jauh di bawah potensi yang diperkirakan lebih tinggi, c) Siswa tidak mampu melakukan tugas-tugas dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangannya, d) Siswa tidak mampu menguasai pengetahuan prasyarat.
5. Jika siswa terlihat bosan dan tidak antusias mengikuti pembelajaran, guru sebaiknya melakukan hal-hal berikut, kecuali ...
A. Menggunakan pembelajaran berbasis game
B. Menggunakan pendekatan active learning
C. Melakukan pembelajaran diluar ruangan
D. Menyarankan siswa untuk menahan kebosanannya
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: D. Menyarankan siswa untuk menahan kebosanannya.
Salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi kebosanan dan ketidakantusiasan siswa dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat melakukan variasi strategi pembelajaran dengan pembelajaran inovatif seperti pembelajaran berbasis permainan/game, pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran di luar ruangan, dan pembelajaran inovatif lainnya.
6. Ari dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas bersikap acuh tak acuh. Berikut ini yang sebaiknya dilakukan guru Ari adalah ...
A. Mengajak diskusi Ari secara personal untuk mencari solusi masalah
B. Mengelompokkan Ari dengan teman akrabnya
C. Memberikan tugas sesuai kemampuan Ari
D. Memberikan kesempatan Ari untuk menyelesaikan massalahnya
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: A. Mengajak diskusi Ari secara personal untuk mencari solusi masalah.
Cara yang dapat dilakukan dengan permasalahan siswa yang tidak siap dalam kegiatan pembelajaran adalah melakukan konseling terhadap siswa yang mempunyai masalah dalam pembelajaran di kelas tersebut. Salahsatu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengajak diskusi siswa secara personal untuk menyelesaikan masalah tersebut
7. Anggapan yang keliru atau miskonsepsi terkait siswa yang berbakat adalah ....
A. Siswa yang berbakat berpikir lebih raslonal
B. Bakat dapat teraktualisasi, tetapi juga dapat mati
C. Siswa yang berprestasi adalah siswa yang berbakat
D. Menilai bakat siswa dapat menggunakan beragam penilaian
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: C. Siswa yang berprestasi adalah siswa yang berbakat.
Bakat merupakan potensi kemampuan siswa yang bersifat unggul. Siswa yang berpotensi ataupun yang berbakat memiliki karakteristik tertentu, utamanya antara lain: cepat belajar akan hal baru, fleksibel dan unik dalam memecahkan masalah dan menyampaikan ide, pemahaman dan observasi yang mendalam, kegigihan dalam bekerja/berpikir, percaya diri dan berani mengambil risiko, terampil mengaplikasi ke situasi yang baru, dapat berpikir abstrak dan efisien, intuisi yang tajam, dan cenderung berpikir strategis daripada prosedural. Siswa yang berbakat tidak selalu sama dengan siswa dengan prestasi.
8. Berikut ini adalah cara meningkatkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan penalaran dan berpikir ...
A. Memberikan stimulan siswa dengan soal penalaran tinggi
B. Membiasakan siswa dengan soal-soal yang mengasah keterampilan berhitung
C. Membiasakan siswa untuk mengingat fakta
D. Membiasakan siswa untuk menyelesaikan masalah secara procedural
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: A. Memberikan stimulan siswa dengan soal penalaran tinggi.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan penalaran dan berpikir adalah dengan memberikan stimulan siswa dengan soal penalaran tinggi. Soal penalaran tinggi merupakan salah satu soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi atau biasa disebut soal HOTS(Higher order thinking skim.Ada juga yang menyebut dengan soal nonrutin (nonroautine problem) merupakan soal yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur penyelesaian soal biasa. Biasanya soal penalaran tinggi merupakan soal pernecahan masalah.
9. Berikut ini merupakan cara yang dapat dilakukan guru untuk mencegah terjadinya tindakan amoral di kalangan siswa SMP, kecuali ....
A. Guru terus menumbuhkan selfefficacy siswa
B. Guru menanamkan nilai-nilai keagamaan yang melarang tindakan amoral
C. Guru memberikan penjelasan kepada siswa akibat tindakan amoral
D. Guru menjelaskan dampak tindakan amoral bagi siswa, keluarga, dan masyarakat
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: A. Guru terus menumbuhkan selfefficacy siswa.
Guru dapat melakukan kegiatan preventif dalam mengatasi terjadinya tindakan amoral di kalangan siswa SMP,antara lain: guru menanamkan nilai-nilai keagamaan yang melarang tindakan amoral, guru memberikan penjelasan kepada siswa akibat tindakan amoral, dan guru menjelaskan dampat tindakan amoral bagi .siswa, keluarga, dan masyarakat.
10. Asih memperoleh nilai yang rendah pada tes harian materi garis singgung lingkaran. Guru matematika Asih menemukan bahwa Asih tidak tepat memodelkan permasalahan dari gambar yang diberikan. Kesulitan belajar Asih adalah ....
A. Memory
B. Reasoning and logical thinking
C. Visual-spatial relationship
D. Executive functioning
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: C. Visual-spatial relationship.
Barrett (2015) mengelompokkan kesulitan belajar matematika ke dalam tiga jenis kesulitan, yakni: 1) memory (memori), yakni kesulitan siswa dalam mengingat fakta dasar atau aturan dasar, 2) reasoning and logical thinking (penalaran dan berpikir logis), yakni kelemahan siswa dalam penalaran dan berpikir l0gis, 3) visual-spatial relationship (relasi visual-spasial), yakni kelemahan dalam ketrampilan visual dan spasial (keruangan). Asih mengalami kesulitan visual-spatial relationship (relasi visual spasial). Hal ini terjadi karena Asih kesulitan memodelkan permasalahan dari bentuk bangun dan ketidakmampuan membaca pola sederhana dari gambar dan tulisan.
11. Belajar pada hakikatnya merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Pernyataan tersebut merupakan teori belajar dari ...
A. Skinner
B. Ausubel
C. Thorndike
D. Bandura
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: C. Thorndike.
Teori belajar stimulus-respon dikemukakan oleh Thorndike (1874-1949). la mengemukakan bahwa hakikatnya belajar merupakan prosespembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Belajar akan berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini bisa timbul akibat anak mendapatkan pujian atau hadiah (reward).
12. Bu Siska akan menyampaikan materi baru dalam kelasnya. Sebelum memulai proses belajar mengajar, Bu Siska memastikan siswanya siap untuk mengikuti pembelajaran yang akan disampaikannya dengan memberikan aktivitas yang menarik perhatian siswanya agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Langkah yang dilakukan Bu Siska termasuk salah satu penerapan teori belajar ...
A. Brunner
B. Thorndike
C. Bandura
D. Skinner
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: B. Thorndike.
Langkah yang dilakukan oleh Bu Siska adalah menerapkan pembelajaran berdasarkan teori belajar Thorndike. Salah satu implikasi teori belajar Thorndike dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru perlu memberikan contoh dalam kegiatan sehari-hari dalam proses pembelajaran untuk menjelaskan suatu konsep. Selain itu, guru menerapkan metode pemberian tugas dan latihan (drill and practice) untuk penguatan dan hafalan
13. "Hebat Nak, tingkatkan prestasimu " kata Pak Alif, guru kelas III suatu sekolah dasar. Penguatan positif Pak Alit disampaikan terhadap siswa yang berprestasi. Tindakan Pak Alit tersebut sesuai teori belajar yang dikemukakan oleh ....
A. Bandura
B. Pavlov
C. Skinner
D. Thorndike
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: C. Skinner.
Teori belajar Skinner mengemukakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang bersifat subjektif, sedangkan penguatan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya dapat diamati dan diukur. Kata ucapan Pak Alif tersebut merupakan bentuk ganjaran atau penguatan yang positif atas keberhasilan prestasi anak didiknya.
14. Konsep penting dalam teori belajar dari Vygotsky adalah ....
A. Scaffolding dan conditioning
B. Scaffolding dan Zone of Proximal Development (ZPD)
C. Zone of Proximal Development, low effet, dan scaffolding
D. Reinforcementdan punishment
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban:B. Scaffolding dan Zone of Proximal Development (ZPD).
Konsep penting dalam teori belajar dari Vygotsky adalah zona perkembangan proksimal (zone of proximat development) dan topangan/dukungan dinamis (scaffolding). ZPD adalah zona atau area dimana anak dapat berkembang secara mandiri dari apa yang bisa dicapai anak tersebut jika anak tersebut mendapat bantuan orang lain yang lebih kompeten. Bantuan yang bertujuan agar anak mampu mengerjakan tugas-tugas atau soal¬soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan kognitif yang aktual dari anak yang bersangkutan disebut topangan/dukungan dinamis (scaffolding).
15. Pembelajaran yang bermakna mendorong siswa untuk lebih ....
A. Memahami
B. Mandiri
C. Menghargai
D. Terampil
Buka/Tutup Pembahasan
Jawaban: A. Memahami.
Belajar bermakna merupakan teori belajar yang dikembangkan oleh David Ausubel. Kegiatan pembelajaran bermakna (meaningful learning) akan terjadi jika anak mencoba menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Oleh karena itu, anak tidak hanya menghafal apa yang diajarkan guru, atau belajar tak bermakna (rote learning), tetapi anak penting memahami makna atau isi dari apa yang dihafalkan.
Posting Komentar untuk "Tryout Soal PPPK Guru Kompetensi Teknis A"