Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan ringkasan tentang materi teks pawarta. Apa itu pawarta? Apa saja unsur-unsur nya serta cara membaca – menyampaikan pawarta kepada pemirsa.
Pengertian Pawarta
Pawarta disebut juga sebagai berita atau warta. Pawarta adalah berita dalam bahasa Jawa. Definisi dari pawarta sendiri adalah informasi tentang suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, diberitakan melalui berbagai media (cetak, elektronik atau mulut ke mulut) yang disampaikan kepada pendengar.
Pawarta biasanya berisi informasi yang penting dan bermafaat bagi orang lain. Informasi yang penting ini disebut sebagai pokok informasi.
Kalimat dalam teks pawarta ini terbagi menjadi dua, yakni teks fakta dan opini. Fakta tersebut merupakan kenyataan dan bisa dibuktikan berdasarkan grafik, gambar, foto tabel dan sebagainya. Adapun opini berisi tentang pendapat, hasil pemikiran dan harapan penulis pawarta yang belum dilaksanakan.
baca juga: Cerita Cekak: Pengertian, Unsur, Nilai dan Sinopsisnya
Ciri-ciri pawarta
Teks pawarta mempunyai beberapa ciri-criri. Ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bersifat logis. Masuk atau dapat diterima akal pikiran manusia.
2. Bersifat lengkap 5w + 1h
3. Memiliki struktur bahasa yang lengkap yaitu (subjek (jejer) predikat (wasesa) objek (lesan) dan pelengkap (penjangkep).
4. Diksi tepat dan tidak ambigu
5. Dapat menarik perhatian pembaca
6. Bahasa yang mudah dipahami
7. Bermafaat bagi orang
8. Berupa fakta atau benar-benar terjadi
9. Tidak bersifat fiktif
Jenis Pawarta
A. Berbentuk lisan yaitu pawarta yang disampaikan dengan media elektronik seperti tv, radio, internet (podcast) dan sejenisnya.
B. Berbentuk tulisan yaitu pawarta yang disampaikan dalam bentuk media cetak, seperti ariwarti (koran), kalawarti (majalah) dan sebagainya.
Bagian teks pawarta
Teks pawarta tersusun dari empat bagian. Empat bagian itu adalah headline, deadline, lead dan body language. Perhatikan penjelasannya di bawah ini.
A. Headline (irah-irahan) merupakan judul pawarta. Judul berfungsi untuk:
1) memudahkan pembaca memilih berita
2) membantu pembaca menemukan berita yang dicari
3) menunjukkan pawarta yang penting dan layak untuk dibaca
B. Deadline (batas waktu) yang bertujuan untuk menunjukkan identitas dari media pawarta tersebut. Oleh karenanya bagian ini menyebut keterangan waktu, tempat dan nama media yang memuat berita.
C. Lead (teras pawarta) biasanya ditulis pada awal kalimat atau dalam paragraf pertama. Lead ditulis karena ini adalah bagian penting dalam berita. Lead menentukan inti pawarta. Secara keseluruhan dapat menggambarkan pawarta tersebut.
D. Body language (isi/surasa pawarta) merupakan penjabaran dari peristiwa yang diwartakan. Bagian ini harus bersifat jelas. Body language dapat disebut juga sebagai pengembangan teks pawarta.
baca juga: Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
Unsur-unsur Pawarta
Sebagaimana unsur berita dalam bahasa indonesia, unsur news dalam bahasa inggris, teks pawarta juga memilki unsur-unsur yang sama. Unsur-unsur tersebut sebisa mungkin tekandung dalam pawarta. Berikut adalah unsur dari pawarta.
A. What (apa) yaitu unsur yang menjelaskan peristiwa apa yang terjadi dalam pawarta
B. Who (sapa) merupakan unsur yang menjelaskan tentang paraga/ pelaku dalam pawarta tersebut. Paraga dalam unsur ini bisa berupa saksi, pelaku dan juga korban. Dalam penulisan unsur ini, biasanya dijelaskan secara detail tentang ciri dari paraga tersebut seperti umur, titel, jenis kelamin dan sebagainya.
C. When (kapan) menjelaskan tentang waktu berlangsungnya sebuah peristiwa dalam berita.
D. Where (ana ngendi) mejelaskan tentang tempat kejadian peristiwa itu berlangsung
E. Why (kenapa) menginformasikan kepada pembaca tentang sebab musabab terjadinya persitiwa itu terjadi.
F. How (kepiye) merupakan unsur berita yang menggambarkan kronologi peristiwa itu terjadi. Dalam unsur ini juga bisa menjelaskan tentang suasana dalam peristiwa tersebut.
Cara Membaca Teks Pawarta
Membaca teks pawarta juga disebut membaca teknik. Membaca teknik yaitu membaca teks dengan artikulasi (pocapa) yang jelas, enak didengar dan jelas bagi orang lain.
Agar kita bisa membaca teknik, silakan perhatikan uraian di bawah ini.
A. Lafal harus jelas. Bisa membedakan vokal dan konsonan.
B. Memiliki irama yang jelas. Maksudnya tinggi rendahnya nada suara.
C. Pemilihan penggunaan pelafalan (kawijangan pocapan) yaitu jelas tidak samar dan benar berdasarkan eyd bahasa yang digunakan.
D. Pandangan mata harus tertuju kepada pemirsa, tajam dan berwibawa. Jika merasa malu, atau grogi memancdang pembaca, tanamkan keyakinan bahwa anda lebih pandai dan pandang di antara kedua mata pemirsa.
E. Sikap yang baik dan benar. Sebagai pembaca berita yang baik, tidaklah etis jika kita membaca berita seperti orang diwarung yang tongkrong, atau dalam posisi jongkok. Pastikan kita berwibawa.
Kaidah-kaidah membaca teks pawarta
Membaca teks pawarta harus jelas, namun harus tetap memegang kaidah-kaidah membaca teks berita, seperti:
A. Pembaca berita harus menguasai isi berita yang harus dibaca. Diusahakan, sebelum membaca di depan publik, pembaca berita sudah membaca teks tersebut lebih dulu.
B. Perhatikan pelafalan (pocapan). Saat membaca berita, pastikan pelafalan konsonan dan vokal jelas agar informasi tersampaikan dengan baik, karena ada ada beberapa kata yang mirip pengucapannya.
C. Atur pernafasan. Tidak hanya atlet saja yang harus mengatur nafas. Seorang pembaca berita juga harus pandai mengatur nafas. Hal ini dilakukan agar swara pembaca berita enak didengarkan. Untuk mengatur pernfasan, pembaca pawarta menggunakan metode berikut.
1) tanda / : untuk jeda
2) tanda // : untuk berhenti agak lama akhir kalimat
3) tanda _ : untuk akhir baris yang bersambung dengan baris selanjutnya.
D. Irama suara harus dibedakan. Teknik ini digunakan untuk memberi informasi pemirsa tentang bagian berita yang penting atau tidak.
E. Perhatikan kecepatan membaca. Seorang pembaca yang baik, akan memperhatikan tempo pembacaan berita. Tempo yang cepat akan membuat berita susah dipahami, sedang pembacaan yang lama membuat pemirsa menjadi bosan.
F. Rileks dan profesional. Teknik ini bertujuan untuk melatih pawarta bersikap wajar, tidak kaku serta pandangan mata tidak tertuju fokus pada naskah berita.
Sifat Pawarta yang Menarik
a) Aktual (terbaru). pawarta yang baru akan lebih menarik dari pawarta lama.
b) Jarak (adoh/cedhak). biasanya pembaca lebih mengutamakan peristiwa yang terjadi di dekatnya dari pada peristiwa yang berasal dari mancanegara.
c) Penting / wigati. berita yang ada hubungan dengan kehidupan manusia adalah berita yang penting. ini harus diberitakan.
d) Akibat
e) Konfik
f) Kabar baik
g) Kemajuan teknologi
h) Emosional atau ada hubungan dengan emosi seseorang. baik senang, susah dan bahagia bisa diberitakan kepada orang lain
i) Humor yang bisa membuat orang bahagia.
baca juga: Arti Tembang Pangkur Serat Wedhatama
Menulis Teks Pawarta
Menulis teks pawarta berbeda dengan menulis teks lainnya. Berikut adalah pedoman penulisan teks pawarta.
1) Faktual maksudnya adalah penulisan teks berita harus faktual, berdasarkan fakta atau data di lapangan. Seorang wartawan tidak diperbolehkan mengarang berita atau menyebarkan berita hoax.
2) Obyektif atau tidak ada keberpihakan. Maksudnya adalah harus imbang, tidak memihak sisi lain. Contohnya adalah saat pemilihan kepala daerah, pawarta tidak boleh hanya menulis keunggulan satu calon saja. Berita yang baik harus mengabarkan keunggulan dan kelemahan masing-masing calon kepala daerah tersebut.
Tahapan penulisan teks pawarta
1. Menentukan tema.
2. Mengumpulkan data dan fakta. Data ini dapat diperoleh dari hasil wawancara, kejadian langsung atau berdasarkan hasil pengamatan di lapangan.
3. Menentukan lead
4. Pemilihan diksi yang tepat
5. Menulis dengan sungguh-sungguh.