Apa itu Fiksi? Pengertian, Unsur dan Cara Menentukan Amanatnya

Pengertian, Unsur dan Cara Menentukan Amanat cerita fiksi
ambar
Pada postingan kali ini, kami akan menyampaikan ringkasan materi pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA/MA/SMK tentang Apa itu Fiksi? Pengertian, Unsur dan Cara Menentukan Amanatnya.

Seperti yang kalian tahu, selain materi nonfiksi, materi buku fiksi juga masuk dalam kategori materi yang diajarkan di sekolah. Materi ini merupakan salah satu materi wajib yang harus diajarkan dalam ilmu kebahasaan.
Pengertian fiksi


Untuk lebih lengkapnya, silakan perhatikan ulasan berikut ini!

1. Pengertian Buku Fiksi

Fiksi memiliki arti rekayasa imajinasi, karangan dan tidak nyata. Buku fiksi merupakan buku yang berisi kejadian atau peristiwa tentang kehidupan berdasarkan hasil dari rekayasa imajinasi pengarang. Kejadian-kejadian tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, namun hanya sebatas rekaan atau khayalan belaka.

Sedangkan buku non fiksi merupakan kebalikan dari buku fiksi. Dalam buku non fiksi menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi, dan hasilnya berupa pendapat atau opini atau penelitian seorang penulis.

Ide, gagasan atau ilham dari pengarang bisa saja bersumber dari fakta dalam kehidupan sehari-hari, namun fakta tersebut, telah diolah dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kemampuan imajinasi pengarang. Meskipun kisah yang disajikan dalam buku fiksi seperti yang sebenarnya, buku fiksi tetap menyajikan peristiwa atau kejadian berdasarkan rekaan pengarang. Contoh beberapa buku fiksi seperti buku tentang anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, atau buku naskah drama.

2. Ciri-Ciri Buku Fiksi

a. Buku fiksi ditulis dengan mengunakan bahasa rekaan.
b. Banyak menggunakan kata yang bersifat konotatif.
c. Isi buku berupa cerita yang didalamnya mencakup alur, tema, tokoh, setting, sudut pandang dll.

3. Unsur-Unsur Buku Fiksi

Sebuah buku fiksi seperti cerpen, novel, dongeng atau yang lainnya tentu dibangun oleh dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah untuk yang membangun didalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun diluar cerita.

Unsur Intrinsik
a. Tema
Merupakan pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti dalam cerita. Tema memiliki peran penting sebagai ide yang paling mendasar dalam sebuah cerita. Ada beberapa jenis tema yang dapat membangun cerita seperti tema kejujuran, persahabatan, perjuangan, pendidikan, dan lain-lain.
b. Alur atau plot
Merupakan jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri dari perkenalan, konflik, klimaks, dan anti klimaks. Alur terdiri dari alur maju (sesuai dengan urutan), alur mundur (tidak sesuai dengan urutan), dan alur campuran (perpaduan alur maju dan alur mundur).
c. Amanat/pesan
Merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat memiliki kaitan sangat erat dengan konflik. Oleh karena itu amanat dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat.
d. Sudut pandang
Merupakan posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memposisikan dirinya dalam cerita. Pengarang bisa menggunakan kata ganti saya atau aku sebagai tokoh utama dan tokoh yang berada diluar seperti kata ganti dia atau dia.
e. Latar
Merupakan keterangan yang menunjukan tempat, waktu dan suasana yang digunakan dalam cerita. Misalnya berkaitan dengan tempat (dirumah, sekolah, kantor), yang menunjukkan waktu (pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari), sedangkan yang menunjukkan suasana yang dialami oleh tokoh (sedih, senang, gembira, terharu).
f. Tokoh
Merupakan pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi tokoh antagonis (tokoh yang jahat), tokoh protagonis (tokoh yang baik), dan tokoh tritagonis (tokoh campuran).
g. Gaya bahasa
Merupakan cara pengarang dalam menyajikan sebuah cerita. Khususnya terkait dengan penggunaan bahasa. Apakah banyak yang menggunakan bahasa yang bersifat konotasi atau bahasa denotasi.

Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah elemen yang membangun karya sastra dari luar, seperti latar belakang penciptaan karya sastra, kisah hidup penulis, psikologi penulis, kondisi ekonomi Negara, kondisi politik Negara, serta kondisi sosial budaya.

4. Cara Menentukan Pesan atau Amanat Cerita

Pesan atau amanat adalah sebuah pesan moral dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh si penulis atau pengarang kepada para pembacanya.

Menurut Waluyo (2006:29), jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif, maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.

Pesan atau amanat dapat disampaikan secara langsung (tertulis) dan tidak langsung (tersirat). Amanat tersurat adalah amanat atau pesan yang secara jelas atau eksplisit dijabarkan melalui kata-kata dalam sebuah tulisan. Sedangkan amanat tersirat, yaitu amanat atau pesan yang dengan sengaja tidak dijabarkan secara tertulis dalam sebuah karya. 

Meskipun demikian, pesan ini bisa diketahui oleh pembaca dari alur cerita yang ada dalam tulisan tersebut. Jadi, amanat tersirat ini bersifat implisit atau tersembunyi, namun tetap bisa diketahui dari jalan ceritanya atau melalui dialog antartokoh cerita.

Untuk menentukan amanat cerita dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri amanat sebagai berikut.
  1. Amanat berisi saran, ajakan, atau imbauan.
  2. Untuk hal-hal yang baik, pembaca diajak/diimbau untuk melakukan (biasanya ditandai dengan kata kerja berpartikel –lah). Misalnya, pedulilah, bantulah, dsb.
  3. Untuk hal-hal negatif, pembaca diimbau untuk tidak melakukan (biasanya ditandai dengan penggunaan kata jangan).
Contoh Cara Menentukan Pesan atau Amanat Cerita
1. Amanat tersurat
        Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali, dan memandang mencari muka Wak Katok, dan ketika pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada Wak Katok, “Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga kalian, supaya kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh dari bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang jadi korban ...” (Harimau-Harimau, Muchtar Lubis)

Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah “Bertaubatlah dan minta ampunan atas dosa yang telah diperbuat , pasti Tuhan akan mengampuninya, dan hidupmu akan selamat.

2. Amanat tersirat
Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang mengigau, ”Awas, harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menghukum kita yang berdosa – awas harimau – dikirim Allah – awas harimau – akuilah dosa-dosa kalian – akuilah dosa-dosa kalian – akuilah dosa-dosa kalian.” (Harimau-Harimau, Muchtar Lubis)

Demikian sedikit ulasan tentang Apa itu Fiksi? Pengertian, Unsur dan Cara Menentukan Amanatnya. Semoga ulasan ini memberikan manfaat kepada kita semua.

Sumber bacaan: 
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI


Posting Komentar

Cookie Consent
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi Anda. Harap sambungkan dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami mendeteksi Anda menggunakan adblocking di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami mohon Anda memasukkan situs web kami ke 'whitelist' di adblocking Anda.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
close