Cerpen dapat didefinisikan sebagai cerita fiktis hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Cerpen yang biasa juga dinamakan dengan prosa atau karangan fiksi, memiliki isi pengisahan yang hanya berfokus pada sebatas satu permasalahan atau konflik. Secara singkatnya, jalan cerita pendek hanya berpusat pada satu konflik saja.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan contoh Soal Ulangan Bahasa Indonesia Kelas XI materi Cerita Pendek.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan contoh Soal Ulangan Bahasa Indonesia Kelas XI materi Cerita Pendek.
Contoh Soal Ulangan Cerita Pendek Bahasa Indonesia Kelas XI
Keterangan Soal
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI / Genap
Jumlah Soal Pilihan Ganda : 20 Soal
Jumlah Soal Essay : 0 soal
Kunci Jawaban : ada
I. Kerjakan Soal di bawah ini dengan benar!
Cermatilah
kedua kutipan berikut dengan saksama untuk menjawab nomor 1- 4!
Apakah
cinta pantas dikenang? Apakah cinta dibangun demi memberikan rasa kehilangan?
Pertanyaan itu mengganggu pikiranku. Mengganggu perasaanku.
Sepulang
dari pemakaman seorang tetangga yang mati muda, aku lebih banyak berpikir
ketimbang bicara. Iring-iringan pelayat lambat-laun menyurut. Satu per satu
menghilang ke dalam gang rumah masing- masing. Seakan-akan turut
mencerai-beraikan jiwaku. Kesedihan mendalam pada keluarga yang ditinggalkan,
tentu akibat mereka saling mencintai. Andai tak ada cinta di antara mereka,
bisa jadi pemakaman ini seperti pekerjaan sepele yang lain, seperti mengganti
tabung dispenser, menyapu daun kering di halaman, atau menyobek kertas tagihan
telepon yang kedaluwarsa.
Seandainya
aku tidak mencintaimu, tidak akan terbit rindu sewaktu berpisah. Tak ingin
menulis surat atau meneleponmu. Tidak memberimu bunga saat ulang tahun. Tidak
memandang matamu, menyentuh tanganmu, dan sesekali mencium. (Cerpen “Hari
Terakhir Mencintaimu”, karya Kurnia Effendi)
1. Tema pada penggalan tersebut adalah….
A. Persahabatan
B. Persaudaraan
C. Percintaan
D. Kedamaian
E.
Pertemanan
2. Nilai kehidupan yang mendominasi pada penggalan
tersebut adalah nilai….
A. Moral
B. Sosial
C. Agama
D. Budaya
E.
Pendidikan
3. Bagaimana pengarang menggambarkan rasa cinta pada
penggalan tersebut….
A. Merasa kehilangan dengan kepergian orang ysng
dicintai.
B. Memikirkan kenamgan indah yang pernah ada.
C. Mengenang rasa cinta yang pernah ada.
D. Menunjukkan kesedihan yang berlarut-larut.
E.
Mengantar ke pemakaman
4. Nilai kehidupan akam membawa pada kebermaknaan,
yang dalam cerita pendek dimunculkan pada bagian….
A. Tema dan tokoh
B. Amanat dan latar
C. Latar dan tokoh
D. Tema dan amanat
E.
Amanat dan sudut pandang
Cermatilah
contoh cerita pendek dengan saksama!
Aku
masih saja khawatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu pikiranku.
Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita tidak boleh terpengaruh
oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak akan menimpa
Lasuddin.
Aku
masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu.
Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakan, bahwa semua keturunan kita
akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu? Kita berserah saja
kepada-Nya.
- Doakanlah Lasuddin.
5. Nilai kehidupan yang ada pada penggalan tersebut
adalah nilai….
A. Moral dan agama
B. Sosial dan budaya
C. Agama dan budaya
D. Budaya dan agama
E.
Pendidikan dan sosial
6. Nilai kehidupan yang akan disampaikan terlihat pada
kalimat….
A. Aku masih saja khawatir.
B. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu
pikiranku.
C. Kau juga mulai diganggu ramalan mereka?
D. Kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan.
E.
Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak akan menimpa Lasuddin.
7. Amanat yang dapat diambil dari kutipan di atas
adalah….
A. Kita harus waspada terhadap ramalan dukun.
B. Agama melarang kita pergi ke dukum.
C. Allah memiliki ketentuan yang pasti.
D. Semua kehidupan sudah ada yang mengaturnya.
E.
Kita seharusnya tidak percaya dengan ramalan dukun.
8. Mendemonstrasikan nilai kehidupan dapat dilakukan
dengan…
A. Bermain peran
B. Berdiskusi
C. Ceramah
D. Berpidato
E.
Menulis sinopsis.
Bacalah
kutipan cerpen dengan saksama!
Cermat
sekali perempuan itu melangkah ke dinding. Gambar-gambar itu diturunkannya.
Satu per satu ditatapnya erat-erat seolah tak pernah ia selama ini melihatnya.
Lalu mata yang kemerah-merahan menahan tangis sejak pesta mulai sunyi, perlahan
kelopaknya dirapatkan. Segumpal besar air mata bergulir di pipinya dan menitik
menimpa kaca gambar itu. Perlahan sekali gambar itu ia balikkan. Karton yang
berdebu diusapinya dengan ujung baju, samar-samar membayang sederet tulisan. Ia
tampak seperti membaca tulisan itu: Kamaruddin, anak tertua, disunat rasul
tanggal 6 Februari 1952. Meninggal dunia tanggal 6 Februari 1952.
Karton
yang sebuah lagi dibersihkannya pula dengan ujung jari-jarinya yang gemetar. Di
antara bayang-bayang rambutnya yang terjulai menimpa karton gambar itu terbaca:
Syaifuddin, anak kedua, disunat rasul tanggal 10 Novembe 1957. Meninggal dunia
tanggal 11 November 1957.
“Oh,
masihkan akan ditulis juga kalimat-kalimat seperti ini, dibelakang foto anakku
yang ke tiga nanti? Oh… Tuhanku,” keluh wanita itu di antara isakannya.
“Oh
Tuhan, cukuplah anak yang dua ini Kau ambil, ketika sedang kusucikan. Mengapa
kau coba hamba-Mu seberat ini? Lanjutkan keturunan kami, ya Allah. Oh,
anak-anakku yang malang… mengapa mesti mereka, yang menanggung semua ini?”
Wanita
itu menatap lagi kedua gambar itu seperti tidak akan pernah lekang dari matanya
yang basah. Kemudian ia menatap ke atas. Katanya, “Jika putraku yang ini, Lasuddin,
Kau selamatkan ya Tuhan, kami akan serahkan dua per tiga dari sawah-sawah itu
buat mereka.”
Pandangannya
ia alihkan pelan-pelan ke tempat suaminya terbenam dalam titik-titik air mata.
Panggilan Rosul karya Hamsyad Rangkuti
9. Pernyataa yang sesuai dengan nilai kehidupan pada
penggalan tersebut adalah….
- A. Nilai kehidupan dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilai moral yang ditunjukkan dengan kematian kedua orang putranya ketika di sunat pada tahun yang berbeda..
- B. Nilai kehidupan dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilai agama yang ditunjukkan dengan doa permohonan seorang ibu agar anaknya yang ke tiga tidak meninggal ketika disunat.
- C. Nilai kehidupan dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilai budaya yang ditunjukkan dengan acara pesta ketika anaknya disunat.
- D. Nilai kehidupan dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilai budaya yaitu menyerahkan seserahan sebagai ujud syukur apabila selamat anak ketinganya.
- E. Nilai kehidupan yang ada pada penggalan terebut adalah nilai budaya yaitu mengadakan acara sunatan besar-besaran.
10. Dalam mendemonstrasikan penggalan cerpen, nilai
kehidupan tercermin pada amanat bahwa…
A. Sebagai manusia wajib menghindari musibah dengan
berbagai cara.
B. Berlarut-larut dalam kesedihan adalah sesuatu yang
dibenci Allah.
C. Selalu berikhtiar hanya kepada Allah sebagai
penentu kodrat manusia.
D. Manusa adalah makhlik yang tidak mudah melupakan
kesedihan.
E.
Kematian adalah ketentuan dan takdir Allah yang tidak bisa dihindari
Cermatilah
kutipan berikut dengan saksama untuk menjawab nomor 11- 13!
Apakah cinta pantas dikenang? Apakah cinta dibangun demi
memberikan rasa kehilangan? Pertanyaan itu mengganggu pikiranku. Mengganggu
perasaanku.
Sepulang dari pemakaman seorang tetangga yang mati
muda, aku lebih banyak berpikir ketimbang bicara. Iring-iringan pelayat
lambat-laun menyurut. Satu per satu menghilang ke dalam gang rumah masing-
masing. Seakan-akan turut mencerai-beraikan jiwaku. Kesedihan mendalam pada
keluarga yang ditinggalkan, tentu akibat mereka saling mencintai. Andai tak ada
cinta di antara mereka, bisa jadi pemakaman ini seperti pekerjaan sepele yang
lain, seperti mengganti tabung dispenser, menyapu daun kering di halaman, atau
menyobek kertas tagihan telepon yang kedaluwarsa.
Seandainya aku tidak mencintaimu, tidak akan terbit
rindu sewaktu berpisah. Tak ingin menulis surat atau meneleponmu. Tidak
memberimu bunga saat ulang tahun. Tidak memandang matamu, muenyentuh tanganmu,
dan sesekali mencium. (Cerpen “Hari Terakhir Mencintaimu”, karya Kurnia ffendi)
11. Latar yang ada pada kutipan di atas adalah latar….
A. tempat
B. waktu
C. suasana
D. peristiwa
E.
psikologis
12. Gaya bahasa pengarang yang menggunakan kata-kata
indah terlihat pada kalimat….….
- A. Apakah cinta pantas dikenang?
- B. Tak ingin menulis surat atau meneleponmu.
- C. Apakah cinta dibangun demi memberikan rasa kehilangan?
- D. Seandainya aku tidak mencintaimu, tidak akan terbit rindu sewaktu berpisah.
- E. Sepulang dari pemakaman seorang tetangga yang mati muda, aku lebih banyak berpikir ketimbang bicara. Iring-iringan pelayat lambat-laun menyurut.
13. Sudut pandang pada penggalan tersebut adalah….
A. Orang pertama
B. Orang kedua
C. Orang ketiga
D. Orang ketiga tak serta
E.
Orang ketiga serba tahu
Cermatilah penggalan cerpen berikut
dengan saksama!
Pak,
pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat,
yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan
bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan
dengan sebaik- baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada
peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara. (Cerpen “Gerhana”,
Muhammad Ali)
14. Amanat penggalan cerita pendek tersebut adalah….
A. Semua persoalan yang ada harus diselesaikan dengan
baik.
B. Semua masalah yang terjadi harus diselesaikan
secara hukum.
C. Setiap masalah yang menimpa seseorang pasti ada
jalan keluarnya.
D. Jangan membesar-bsarkan masalah keci apalagi yang
berakibat fatal.
E.
Semua manusia sam kedudukannya dalam hukum, siapa salah harus dihukum.
15. Konstruksi dari cerpen tersebut terlihat dalam
cerita….
- A. Pohon papaya yang tumbuh subur dibiarkan oleh pemiliknya. Setiap hari dirawat agar mengasilkan buah yang banyak. Dari hasil panen pohon papaya tersebut dia dapat memperoleh uang tambahan untuk berbelanja. Dia selelu menjual hasil pohon tersebut.
- B. Kemarahannya pada suatu kesalahan kecil menjadikannya terpasung pada kasus yang melibatkan diri dan tetangganya. Bayangkan hanya gara-gara papaya dia bertahan tidak mau memaafkan tetangganya.
- C. Pohon papaya yang tumbuh subur dibiarkan oleh pemiliknya. Setiap hari dirawat agar mengasilkan buah yang banyak. Dari hasil panen pohon papaya tersebut dia bagi-bagikan kepada tetangganya.
- D. Keputusannya untuk tidak menjadikan masalah pada setiap persoalan yang menimpanya merupakan refleksi dari sikapnya yang bijaksana. Dia tidak pernah mempermasalahkan hal kecil. Apalagi masih terngiang di ingatannya bahwa ada tetangganya yang masuk penjara gara-gara masalah sepele. Dia tidak ingin seperti itu.
- E. Keputusannya untuk menebang pohon papaya di depan rumahnya membuat suasana semakin ricuh. Beberapa polisi datang untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
16. Pengarang dalam menggambarkan watak tokoh dengan
cara….
A. Penggambaran oleh tokoh lain
B. Menggambarkan lingkungan kehidupan tokoh.
C. Penggambaran fisik tokoh
D. Analitik langsung
E.
Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Cermatilah penggalan cerita pendek
dengan saksama!
Aku
masih saja khawatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu pikiranku.
Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita tidak boleh terpengaruh
oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak akan menimpa
Lasuddin.
Aku
masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu.
Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakan, bahwa semua keturunan kita
akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu? Kita berserah saja
kepada-Nya.
Doakanlah Lasuddin.
17. Watak tokoh yang ditunjukkan oleh penggalan di
atas adalah….
A. Cemas
B. Keras kepala
C. Sabar
D. Ramah
E.
Pasrah
18. Inti cerita yang ditunjukkan oleh penggalan
tersebut adalah….
- A. Dukun yang meramalkan bahwa Lasuddin akan meninggal di pisau sunat.
- B. Kekhawatiran orang tua Lasuddin akan ramalan-ramalan dukun.
- C. Keturunan orang tua Lasuaddin akan habis di ujung pisau mendahului kakak-kakanya.
- D. Kebiasaan di kampung Lasuddin menyunat dilakukan oleh dukun.
- E. Ketentraman warga terusik dengan ramalam dukun.
Cermatilah penggalan cerita pendek
dengan saksama!
(1)Lelaki
berkacamata itu membuka kancing baju kemejanya bagian atas. (2) Ia kelihatan
gelisah, berkeringat, meski ia sedang berada di dalam ruangan yang
berpendingin.(3) Akan tetapi, ketika seorang perempuan cantik muncul dari balik
koridor menuju tempat lelaki berkacamata itu menunggu, wajahnya berubah menjadi
berseri-seri. (4)Seakan lelaki itu begitu pandai menyimpan kegelisahannya. (5)
“Sudah lama?” tanya perempuan cantik itu sambil melempar senyum. “Baru setengah
jam,” jawabnya setengah bergurau.
19. Menggunakan
kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Kaidah kebahasaan
tersebut terlihat pada nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E.
(5)
20. Struktur
yang ditunjukkan oleh penggalan tersebut adalah….
A. Pengenalan situasi
B. Pengungkapan peristiwa
C. Menuju pada situasi konflik
D. Penyelesaian
E.
Puncak konflik
Kunci Jawaban1. C2. B3. A4. D5. C6. D7. E8. B9. B10. C11. C12. D13. A14. D15. D16. E17. E18. A19. C
20. B